Sabtu, 19 April 2008

Ibu...


Balutan kasih mendekap hangat di tubuh tak berdaya
meresap indah sentuhan tangan surgawi
Raut wajah mu bagai aliran sungai kehidupan
Kau angkat tubuh lemah ini ke pangkuan lembutmu, membuat ku aman dalam nyanyian mu
Ibu..
Ingin ku rasakan lagi masa itu
Kau cium kening ni di keheningan malam
Tak pernah kau mengeluh membawaku dan menjaga ku kemena pun kau pergi
Kau selalu melindungi seakan tak punya rasa malu
Berlari kau dari kesibukan mu saat ku terjatuh dan menangis
Namun sentuhan kasih mu membuat rasa sakit itu hilang
Ibu..
Kini kau telah tiada
Terserak bagai kepingan hati ku hancur
Hilang sudah semuanya
Kisah yang tak bisa terbayarkan
Kenapa harus kau ibu...
Aku mememang egois!
Ya khalik kenapa tak aku saja yang kau ambil?
Benarkah kau maha adil?
Apa kah ini semua adil untukku?!
Belum ku berikan hidupku padanya, kebahagiaan pun belum!
Ibu..
Tenanglah kau di sana
Terlalu banyak sudah pengorbanan mu
Sekarang ku coba mengarungi hidup tanpa belai lembutmu
Ku berjanji suatu saat nanti aku kan seperti mu
Takkan kulupakan sampai akhir hayatku
Hingga tersenyum kau melihatku
Tenangku dalam perjalan ke tempat mu, mencium keningmu dan kembali bersama mu
Selamanya....

1 komentar:

KHASUS mengatakan...

wah keren ni.... memang kamu hebat bisa buat puisi sebagus ini..... ajarin donk....???